sebelum baca.. liat perkenalannya dulu yaa klik >> (o^^o)

Rabu, 02 Juni 2010

Mozaik 14 Sang Pemimpi

Kebahagiaan Arai sesungguhnya terperangkap dalam sebuah peti.

Kunci peti itu berada di tangan wanita ini:Zakiah Nurmala binti Berahim Matarum.


Cinta Arai pada Nurmala adalah salah satu dari kisah cinta yang paling menyedihkan di muka bumi ini.



Cinta yang patah berkeping-keping karena selingkuh dan pengkhianatankah yang paling menyakitkan?Bukan.

Cinta yang dipaksa putus karena perbedaan status,harta benda,dan agamakah yang paling menyesakkan? Masih bukan.

Cinta yang menjadi dingin karena penyakit,penganiayaan,dan kebosanankah yang paling menyiksa?Tidak.

Atau cinta yang terpisahkan samudra,lembah,dan gunung-gemunung yang paling pilu?Sama sekali tidak.



Bagaimanapun pedih dilalui kedua sejoli dalam empat keadaan itu mereka masih
dapat saling mencinta atau saling membenci.
Namun,yang paling memilukan adalah cinta
yang tak peduli.

Karena itu seorang filsuf yang siang malam merenungkan seni mencinta
telah menulis :

love me or just hate me,but spare me with your indifference’

cintai aku atau sekalian benci aku,asal jangan tak acuhkan aku’.


Malangnya yang terakhir itulah yang dialami Arai.
Sejak pertama kali melihatnya waktu hari pendaftaran di SMA Arai telah jatuh hati pada Nurmala.

Cinta pada pandangan pertama.

Dan sejak itu ia telah mengirimi kembang SMA kami itu beratus-ratus kali salam.Tak satupun ditanggapi.

Ia juga telah mengirimkan puisi
bahkan pantun yang memikat:

Jangan samakan lada dan pala
Berbeda rupa,tak padan rasa
Rela Kanda menginjak bara
Demi cinta Dinda Nurmala

Tak terhitung syair gurindam,lirik-lirik tembang semenanjung,bahkan bunga,mulai dari
bunga meranti yang amat langka,hanya bersemi tujuh tahun sekali dan harus dipetik di
dalam rimba pada ketinggian sehingga seluruh tepian Pulau Belitong kelihatan,sampai
bunga-bunga halus muralis yang rajin tumbuh di gunungan kotoran kerbau.

Semuanya telah Arai coba.Bunga itu biasanya diam-diam ia letakkan di keranjang sepeda Nurmala
beserta sepucuk surat.
Dan alangkah perih hatiku melihatnya dihamburkan Nurmala di tempat parkir.
Adapun suratnya,tak kalah mengenaskan nasibnya,tanpa pernah dibuka sampulnya dilipat Nurmala berbentuk pesawat dan dilepaslandaskannya menuju kolam sekolah.

Tapi bukan Arai namanya kalau tak berjiwa positif.


Nurmala adalah tembok yang kukuh Kal...,”kilahnya diplomatis.


Dan usahaku ibarat melemparkan lumpur ke tembok itu,”sambungnya optimis.


Kau sangka tembok itu akan roboh dengan lemparan lumpur?”tanyanya retoris.


Tidak akan!Tapi lumpur itu akan membekas di sana,apa pun yang kulakukan,walaupun ditolaknya mentah-mentah,akan membekas di hatinya,”kesimpulannya filosofis.


"When I fall in love

It will be forever...

In the restless day like this,

Love is ended before it’s begun…

When I give my heart

It will be completely"




-----Sang Pemimpi Mozaik 14 'When I Fall in Love' -----

Tidak ada komentar: