sebelum baca.. liat perkenalannya dulu yaa klik >> (o^^o)
Tampilkan postingan dengan label Poppy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Poppy. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Desember 2010

Spektakuler

Selamat sore!
Gue akan mempublikasikan foto-foto fantastis gue yang bahkan belum gue publikasikan di blog gue. Spesial untuk Quatro Suram dan pembaca yang mudah-mudahan ikut suram..


Ini gue lagi bersiap-siap.

Ini gue lagi kayang.

Bagaimana? Mantap, bukan?

xoxo

-Poppy

Sepatah Kata Untuk Quatro Suram

Halo teman-teman.
I'm a part of Quatro Suram.

Well, gue merasa beruntung bisa tergabung dalam Quatro Suram walaupun tanpa disengaja. Gue tergabung dalam Quatro Suram karena gue suram (-_-).
Kalo nggak ada gue nggak bakal jadi Quatro Suram loh (?) Jadinya mungkin Triple Suram.
Kalau nggak ada kak Della,
kita juga nggak bakal bisa jadi Quatro Suram..
Kalo nggak ada Talitha dan Maudy,
jadinya bukan Quatro Suram,
tapi Double Suram, dan kita bakal dikirain Duo Ratu,
aku sebagai Maia dan kak Della sebagai Mey-Chan dan kita nyanyi-nyanyi.. "Aku mau makan... Ku ingat kamu..." Ok sudah mulai ngawur.

Gue merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari Quatro Suram. Walaupun suram, tapi seru. Gue merasa... apa ya, ya gitu deh.

Walaupun gue suram, gue punya satu harapan untuk Quatro Suram yang suram;
Kita suram, tapi karena kesuraman (?) kita, kita jadi punya tekad dan motivasi untuk menjadi lebih.. ehm, hebat.
Lalu, orang-orang suram yang tersebar di seluruh dunia akan terinspirasi oleh kita yang tadinya suram menjadi hebat.
Terus kita diundang oleh Kick Andy untuk datang. Terus kita diwawancara Andy F. Noya, kita ditanya-tanya bagaimana kita bisa terbentuk,
kita akan mengenang betapa suramnya kita dulu,
dan kita meneteskan air mata,
dan terlalu dramatis untuk dilanjutkan... -_-

Tapi satu hal yang kita tahu;
kita sudah menjadi orang yang
hebat.

Itu harapan gue. Mimpi gue.
Dan gue harap kita, Quatro Suram, bisa mewujudkan itu semua.
I love Quatro Suram; kak Della, Maudy, Talitha.


Salam manis yang terdalam dari remaja suram,
-Poppy

Kamis, 10 Juni 2010

Berontak Mungkin Akan Lebih Baik, Tapi Nggak Berani -_--

Wednesday, March 24, 2010 at 6:57pm


Hari ini.
Pagi-pagi udah bilang sama ayah kalo saya mau kerja kelompok di rumah Rani. Ayah sampe ngancem-ngancem kalo gue bohong.

Pulang sekolah.
Piket.
Pensil gue diilangin si cungkring *gak nyadar diri banget padahal gue lebih cungkring-_-*
Udah siap sama Ajeng, Cici, Rani. Udah bel. Kita jalan. Di depan ruang OSIS banyak anak OSIS. Gue tanya, ternyata rapat OSIS. Dan kata Nurul ini penting b-a-n-g-e-t. Aduh bingung. Ya udah gue rapat dan nanti nyusul ke rumahnya Rani.
Ternyata rapat OSISnya parah abis dan sangat menegangkan.
Setelah selesai langsung ke rumah Rani. Eh ketemu Wisnu. Nanya aja rumahnya Rani sebelah mana, abis gue lupa-lupa inget. Yang gue inget cuma 'lurus belok' what the -_-
Akhirnya sampe di rumah Rani dengan selamat. Abis itu gue minum. Terus dikasih makan (asik). Setelah itu, kita mulai ngetik. Bikin kata pengantar itu naujubilah ribet banget. Terus langsung bikin laporan.
Eh gak kerasa udah jam 4. Tadi bilang ke ayah selesainya jam 4. Ya udah pulang. Jalan sampe depan komplek. Naik angkot. Masa sampe wartel teluk naga jam setengah 6. Sheeet men. Terus nelfon Udin minta jemput. Sampe rumah jam 6.

AS-TA-FIR-RULLOH
Ayah udah nunggu di depan kios dengan tampang gak ngenakin banget. Saya samperin. Salim dengan tampang innocent. Eh disebelahnya ada cowok imut. Ih cakep. Wak.
"Kamu gak punya aturan banget sih Py. Rumah kamu tuh jauh. Mulai besok gak usah ada kerja kelompok. Kalo mau kerja kelompok gak usah pulang ke rumah."
Glek.
Masuk ke rumah.
Naro tas. Terus? Nangis.
Dalem hati, "Kaka tau ayah cuma ngancem yang gak usah pulang. Kalo kaka gak pulang ayah pasti panik. Dan besok mau ke BK pokoknya. Terus sekarang harus rajin nabung. Supaya kalo diginiin lagi, besok pas sekolah gak usah pulang sekalian. Langsung pergi ngapain kek kemana kek yang penting gak di rumah. Capek hati."
Saya tau saya gak bakal siap tinggal tanpa orangtua.
Pokoknya pas kabur mau ke rumah xx nginep. Terus besoknya di rumah xx. Besoknya lagi di rumah xx.
Tapi kalo pulang pasti digantung. Dibunuh bisa kale-_-
Pasti dibilang kayak anak gak tau aturan gak pulang ke rumah.
Bodo amat.
Capek tau gak hidup dikekang.
Rasanya gak enak.
Saya anak nakal! Saya mau berontak!
T.. T.. Tapi gak berani-_--

Rabu, 02 Juni 2010

Mozaik 14 Sang Pemimpi

Kebahagiaan Arai sesungguhnya terperangkap dalam sebuah peti.

Kunci peti itu berada di tangan wanita ini:Zakiah Nurmala binti Berahim Matarum.


Cinta Arai pada Nurmala adalah salah satu dari kisah cinta yang paling menyedihkan di muka bumi ini.



Cinta yang patah berkeping-keping karena selingkuh dan pengkhianatankah yang paling menyakitkan?Bukan.

Cinta yang dipaksa putus karena perbedaan status,harta benda,dan agamakah yang paling menyesakkan? Masih bukan.

Cinta yang menjadi dingin karena penyakit,penganiayaan,dan kebosanankah yang paling menyiksa?Tidak.

Atau cinta yang terpisahkan samudra,lembah,dan gunung-gemunung yang paling pilu?Sama sekali tidak.



Bagaimanapun pedih dilalui kedua sejoli dalam empat keadaan itu mereka masih
dapat saling mencinta atau saling membenci.
Namun,yang paling memilukan adalah cinta
yang tak peduli.

Karena itu seorang filsuf yang siang malam merenungkan seni mencinta
telah menulis :

love me or just hate me,but spare me with your indifference’

cintai aku atau sekalian benci aku,asal jangan tak acuhkan aku’.


Malangnya yang terakhir itulah yang dialami Arai.
Sejak pertama kali melihatnya waktu hari pendaftaran di SMA Arai telah jatuh hati pada Nurmala.

Cinta pada pandangan pertama.

Dan sejak itu ia telah mengirimi kembang SMA kami itu beratus-ratus kali salam.Tak satupun ditanggapi.

Ia juga telah mengirimkan puisi
bahkan pantun yang memikat:

Jangan samakan lada dan pala
Berbeda rupa,tak padan rasa
Rela Kanda menginjak bara
Demi cinta Dinda Nurmala

Tak terhitung syair gurindam,lirik-lirik tembang semenanjung,bahkan bunga,mulai dari
bunga meranti yang amat langka,hanya bersemi tujuh tahun sekali dan harus dipetik di
dalam rimba pada ketinggian sehingga seluruh tepian Pulau Belitong kelihatan,sampai
bunga-bunga halus muralis yang rajin tumbuh di gunungan kotoran kerbau.

Semuanya telah Arai coba.Bunga itu biasanya diam-diam ia letakkan di keranjang sepeda Nurmala
beserta sepucuk surat.
Dan alangkah perih hatiku melihatnya dihamburkan Nurmala di tempat parkir.
Adapun suratnya,tak kalah mengenaskan nasibnya,tanpa pernah dibuka sampulnya dilipat Nurmala berbentuk pesawat dan dilepaslandaskannya menuju kolam sekolah.

Tapi bukan Arai namanya kalau tak berjiwa positif.


Nurmala adalah tembok yang kukuh Kal...,”kilahnya diplomatis.


Dan usahaku ibarat melemparkan lumpur ke tembok itu,”sambungnya optimis.


Kau sangka tembok itu akan roboh dengan lemparan lumpur?”tanyanya retoris.


Tidak akan!Tapi lumpur itu akan membekas di sana,apa pun yang kulakukan,walaupun ditolaknya mentah-mentah,akan membekas di hatinya,”kesimpulannya filosofis.


"When I fall in love

It will be forever...

In the restless day like this,

Love is ended before it’s begun…

When I give my heart

It will be completely"




-----Sang Pemimpi Mozaik 14 'When I Fall in Love' -----