sebelum baca.. liat perkenalannya dulu yaa klik >> (o^^o)

Kamis, 24 Juni 2010

Dongeng tentang Lelaki Menara dan Lelaki Seruling bagian 2

Harapan Sinting yang Mungkin Nggak Akan Jadi Nyata? -- Lanjutan Dongeng Goblok Lelaki Menara dan Lelaki Seruling


.............



tapi rasanya tidak adil..
menari riang dengan seseorang yang baru ku kenal..
sedangkan aku meninggalkan orang yang lebih dulu ku kenal di atas sana..
ah..bukankah dia sudah memiliki burung burung cantik itu?
dia hanya butuh hiburan, aku tak bisa menghibur..jadi aku mungkin tak dia inginkan.

lelaki seruling masih tertawa riang..
kemudian mengajukan pertanyaan retoris..
"kamu benar ? akan menari bersama aku di hutan ini? nggak akan pergi?"


kontan aku terdiam dari tarianku..
aku menatap menara yang tampaknya kini tak lebih besar dari pohon kelapa.


kemudian..
aku mengangguk ragu..
dan tanpa sengaja berkata "ya..."

aku tidak sampai hati dengannya..
sungguh aku dibawah tekanan -_-
aku tidak bisa berpikir jernih..
2 huruf itu mungkin akan berbuah penyesalan..
tapi, ah...
mungkin aku memang butuh lingkungan baru?
berhari hari aku merenung..
bahkan aku enggan bersukacita dengan lelaki seruling dan makhluk hutan itu..
aku tidak benar benar ingin menari dengannya, aku lebih suka merenung di atas menara itu bersamanya..
tapi aku tetap menipu perasaanku, perasaan bodoh. -_-''

"kamu kenapa? kamu terpaksa ikut dengan aku?"

aku terkejut dengan pertanyaan itu..

"ah..tidak..aku hanya sedikit..sedih"

"sedih ? mengapa kamu harus bersedih?? kamu tak gembira sepenuhnya dengan ku?"

"entahlah.."

hari demi hari bagai dekade yang menghantam..
semua ingatan aku akan si lelaki menara itu terbuka lagi..
bagai sebuah album foto berdebu yang sedang dibuka halaman demi halamannya.
sungguh sial -_-,

..........................


beberapa hari kemudian...
aku bertekad jujur pada lelaki seruling..

"aku ingin pulang..."

"pulang?"

"ya..rumahku adalah menara itu..bukan disini.. maafkan aku..bukannya a---"

belum sempat aku menyelesaikan pernyataan sadis ku,dia memotongnya

"pulanglah.. sebelum tali itu putus..:) "

aku mengusap air mataku, dan berlari kembali ke menara itu..
tali itu masih menjuntai dari atas.. tapi nampaknya telah ditarik setengah dari sebelumnya.
tidak memungkinkan aku untuk menjangkaunya


"heeey...tolong turunkan talinyaaai..."

tak ada jawaban..

mungkin aku sudah tidak diperkenankan pulang kembali?
mungkin aku telah menyakiti hati lelaki menara?
mungkin aku mengecewakan dia?
entahlah..
yang penting aku ingin kembali keatas menara dan berjanji akan selalu menghiburnya.

-____-

"heeeeeeyyy....." seruku lebih keras..

tiba tiba sesosok lelaki menjulurkan kepalanya dari puncak menara..
memandangku dengan tatapan dingin..
tak ada ekspresi marah, bahkan sedih sekalipun.

"berikan aku talinya..."

dia tetap hanya memandangku dari atas sana

"berikan aku talinya !!!"

dia tidak bergeming sedikit pun..

"hey kau dengar? berikan aku tali itu...berikaan berikan berikan berikan!!"

aku mulai berteriak lebih kencang

"berikan aku talinyaaaa.... berikaaan!!!!"

kemudian aku menangis histeris..

namun tetap saja dia memandangku tanpa ekspresi..

"kamu ingin kesini?"

suaranya baru terdengar

"YA!!..dan berikan aku tali itu!!"

"untuk apa? kamu tidak bisa menari disini"

"....aku..hanya ingin bersamamu lagi..aku ga butuh tarian tarian tolol itu..aku hanya ingin ada di atas sana sama kamu"

"kamu tetap bersamaku walau dibawah sana, bukan?"

aku terdiam..

"kamu bisa menghiburku..dari bawah sana bukan?"

"apa kamu masih menginginkan aku ada di atas sana?"

"mungkin?"

......................................................

bukan suatu kepastian yang ia ucapkan..
tapi.. harapan itu masih ada bukan?

2 komentar:

litabellasatha mengatakan...

aaaaaa di edit xp

~~~

Quatro Runners mengatakan...

ini bagian 2 -_-