sebelum baca.. liat perkenalannya dulu yaa klik >> (o^^o)

Kamis, 10 Juni 2010

Inilah saya, nggak lebih

Tuesday, February 16, 2010 at 4:00pm


My Life
Semoga note saya kali ini nggak di katain, dibilang ngikutin, ataupun gaje. Just for share, semoga yang membaca bisa memaknai hidupnya.
Originaly adopted from my daily book.
**************************
************
Oke, buku ini sekarang kacau
Sebetulnya, saya seharusnya banyak mengucap syukur saat ini, tapi… karena saya manusia, saya jadi selalu merasa kurang.

Ok, mulai, saya merasa menjadi anak yang cukup beruntung. Hidup di lingkungan yang beradab. Ayah dan ibu saya rukun, mereka selalu ada waktu untuk saya. Saya di didik sebaik mungkin hingga terbentuklah saya menjadi anak yang cukup penyabar (mungkin yang ini terlalu PD). Saya tinggal di rumah yang saya yakini ayah dan ibu saya bangun dengan uang yang halal, tidak luarbiasa, tapi cukup besar untuk kami ber-empat dan seorang pembantu rumah tangga. Saya boleh memakai baju yang saya mau, penghias kuku, berbagai accesoris, dan peralatan – peralatan lainnya yang belum tentu anak lain di beri izin saat memakainya. Saya sadar, orang tua saya selalu berusaha menjadi yang terbaik, mereka pun benar – benar berusaha untuk tidak meninggalkan ibadah. Saya di percaya untuk memakai handphone sesuai kebutuhan saya. Bukan model terbaru, namun benar benar cukup untuk usia saya. Saya juga dipercaya untuk menyimpan laptop hadiah dari tante saya saat masuk sma negeri. Kamar tidur saya di buat sangat nyaman, saya benar – benar bisa beristirahat dengan baik di sana. Hampir seluruh bagian di rumah saya pun nyaman di gunakan sebagai tempat belajar, maupun membuat tugas. Ayah saya adalah Insinyur teknik, dan ibu saya seorang sarjana akuntansi. Sebagian besar pelajaran bisa saya tanyakan ke mereka. Hmm, mungkin kecuali TIK, tapi, saya tidak ada masalah tentang itu. Kebetulan saya cukup mengerti dalam pelajaran itu. Rumah saya juga di pasang sambungan Internet. Saya dapat dengan lancar mencari tugas, informasi dan entertainment dari rumah.
Sampai sini… oh ya! Ayah dan ibu saya juga pandai memasak. Ayah saya tidak hanya dapat membuat mie instan, ataupun telur goreng. Ia dapat membuat masakan dari olahan sayur, ikan, ayam, udang, dan macam lainnya. Makanan favorit saya dari sekian banyak masakannya adalah tuna plain, dengan kuah lada hitam. Sama halnya dengan ibu saya yang biasa saya panggil mama, ia juga dapat memasak berbagai masakan yang sangat enak. Masakan yang saya suka dari mama adalah tom yam, makanan tradisional dari Vietnam.
Saya tidak memiliki kekurangan apapun pada tubuh saya, saya terlahir dengan anggota tubuh yang lengkap. Meskipun mama dulu sering bermain kucing, namun, saya bisa terlahir normal. Bagi yang mengerti mungkin tahu betapa hebatnya ia menjaga saya. Saya pun tahu cukup banyak mengenai isi kehidupan, ayah dan ibu saya benar benar memberikan secara bertahap apa yang harus saya ketahui. Tak jarang mereka mengikut sertakan saya dalam diskusi, terkadang, bila hasil dari saya dianggap terbaik, keputusan akhir memakai argument dari saya. Saya pun heran, saya sering melewati berbagai keanehan, seperti… semua bermasalah, kecuali saya, Saya tidak punya phobia. Apapun, bagaimana dgn jamur? Kasih saya sekarung jamur kancing yang saya takuti, rendam saya di dalam jamur itu , dan biarkan saya makan jamur itu. Saya berani memakannya, namun tubuh saya memang menolak. Bukan phobia namanya, tapi penolakan dari tubuh, alergi. Ya, ok, saya alergi bulu kucing, jamur dan debu.
Ok, apa yang kurang?
1. Saya memiliki surat izin terbatas, mungkin teman teman saya hanya tahu bahwa, mama tidak kasih izin saya untuk pergi ke tempat lain karena memang mama saya over protect. Tapi hanya orang orang terdekat saya, dan Sahabat saya yang tahu kenapa mama seperti itu.

2. Saya tidak punya motivasi dari diri sendiri, saya memang bisa menyemangati orang lain, tapi entah, sulit untuk diri sendiri, mama, papa dan teman saya banyak yang suka memberi motivasi. Tapi, anyak diantara teman saya yang tidak tulus, jujur, saya sering dapat membaca. Membaca apa yang mereka pikirkan saat melakukan sesuatu terhadap saya. Banyak yang munafik.

3. Saya tidak bisa bersyukur, dan terkadang banyak mengeluh. Hm, ok, ini paling benar. Saya banyak mengeluh, bahkan terkadang menjelekkan diri sendiri. Astaga! Kurang apa saya? Hidup saya memang sering di atur, diatur sampai saya bingung. Tapi, saya banyak diselamatkan. Di selamatkan dari semua bahaya – bahaya yang ternyata saya lewatkan begitu saja tanpa harus melihat apalagi merasakannya. Ya allah Istigfar.


4. Saya punya kekurangan fatal. No one knows except him. yang ini paling parah. seriously!

Kata kata terakhirnya…
Dear allah swt, please forgive me, forgive my mistake, please god, please. amin

Tidak ada komentar: